Selasa, 18 Agustus 2009

Penyakit Flu Babi: Yang Perlu Diketahui Dan Diwaspadai




Dengan merebaknya Flu Babi di beberapa negara dan kemungkinan masuknya penyakit
tersebut ke Indonesia, dimana penyakit Flu Babi adalah termasuk penyakit zoonosa (dapat
menular dari hewan ke manusia), maka penyakit tersebut perlu kita ketahui bersama.
Flu babi adalah penyakit alat pernafasan yang seringkali secara enzootik /endemik
(kejadian penyakit dalam periode tertentu pada suatu daerah yang seringkali terjadi kasus penyakit
dengan jumlah yang selalu relatif sama dan biasa terjadi ) berjangkit pada perusahaan-perusahaan
babi.
Namun demikian kasus Flu Babi yang terjadi pada manusia saat ini sudah bersifat pandemik
(penyakit sudah tersebar ke mancanegara), dan
penyakit Flu Babi yang saat ini baru muncul diinformasikan pertama terjadi di Meksiko sejak bulan
Maret 2009. Tidak kurang dari 1400 orang terjangkit Flu Babi dan 103 orang diantaranya
meninggal. Selain itu dilaporkan ada 20 kasus Flu Babi di Amerika Serikat, 4 kasus di Kanada dan
10 kasus di Selandia Baru.
Menurut Situs Center for Control and Prevention (CDC) AS, normalnya virus Flu Babi hanya
berjangkit pada babi dengan kematian rendah. Namun secara sporadis terjadi infeksi pada
manusia. Pada bulan September 1988 di Wisconsin AS seorang perempuan hamil meninggal
akibat Flu Babi setelah mengunjungi sebuah pameran babi.
Penyebab Flu Babi adalah virus Influenza Type A subtype H1N1 dari familia
Orthomyxoviridae. Flu atau Influenza ada 2 Type yaitu :
1. Type A: menular pada unggas (ayam, itik dan burung ) serta Babi
2. Type B dan Type C: menular pada manusia
Sedangkan nama Influenza berasal dari bahasa Italia yang berarti “pengaruh“. Virus
Influenza Type A ini pertama kali diisolasi pada tahun 1980. Saat ini ada subtype Flu Babi yang
teridentifikasi yaitu H1N1, H1N2, H3N1 dan H2N2. Selain pada manusia, penyakit ini juga
berjangkit pada unggas, babi, anjing, kucing, dan kuda.
Gejala atau tanda klinis yang nampak pada ternak babi anatara lain:
ternak babi mengalami demam, panas tubuh lebih dari 41 0 C, ngorok, batuk-batuk serta diare
namun kadang tanda-tanda tersebut tidak nampak.
Sedangkan tanda klinis pada manusia yaitu: mirip flu pada manusia, demam, panas tubuh
lebih dari 38 0 C, lesu, sakit kepala, batuk, pilek, tenggorokan sakit, iritasi pada mata, sesak nafas
tapi tidak separah flu burung, mual, muntah dan diare.
Penularan penyakit Flu Babi adalah sebagai berikut:
1.Secara kontak langsung (bersentuhan, terkena lendir penderita)
2.Tidak langsung ( virus ini menyebar lewat udara, peralatan kandang, alat transportasi dll )
Virus ini sangat sangat mudah menular bisa lewat bersin dan batuk penderita.
Virus ini tidak menular lewat daging babi jika telah dimasak dengan suhu minimal 71 0 C
atau lebih dari 80 0 C .
WWW.BANYUMASKAB.GO.ID
Virus H1N1 ini terjadi penyebarannya melalui kontak dari manusia ke manusia menjurus ke
pandemi.
Masa Inkubasi ( masuk penyakit sampai timbulnya gejala ) virus adalah 3 – 5 hari.
Untuk mengatasi pencegahan terhadap manusia dengan obat antivirus Oseltamivir (Tamiflu)
atau Zanamivir (Relenza). Obat tersebut effektif jika mulai diberikan dalam 2 hari pertama
gejala tampak.
Menurut penelitian, antigen H1N1 pada Flu Babi tidak sama dengan H1N1 pada manusia,
karena virus Flu Babi tidak bisa dicegah dengan Vaksin Flu manusia.
Menurut Deputy Directur CDC AS Science and Public Health yaitu Dr.Anne Schiclat, strain
virus Flu babi di AS merupakan perpaduan virus Flu manusia, Flu Burung serta tipe Flu Babi dari
Amerika, Eropa dan Asia.
Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) dan CDC memberikan perhatian pada strain ini. Flu
Babi yang baru ini karena bisa menular dari manusia ke manusia dengan kematian cukup tinggi.
Hal ini berpotensi menimbulkan pandemi.
Penanganan yang harus diperhatikan pada ternak babi :
· Pemeriksaan klinis yang rutin pada babi,
· Kandang harus selalu bersih dan penyemprotan kandang dengan desinfektan
sesering mungkin,
· Jika ada babi yang terinfeksi oleh virus Flu Babi, maka segera dimusnahkan.
Standar penanganan virus Flu Babi sama dengan penanganan virus Flu Burung.
Agar terhindar dari Flu Babi yang harus diperhatikan pada manusia maka kita harus melakukan
tindakan antara lain:
1. Mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih
2. Mencuci tangan sebelum makan
3. Memasak daging babi lebih dari 80 0 C
4. Tidak cium pipi /tangan
5. Pergunakan masker di wilayah peternakan babi

Waspada !!!! Penyakit Flu Babi !!!




Virus flu kembali merajalela. Jika kita di Indonesia selalu dihantui virus flu burung (H5N1) sejak beberapa tahun terakhir, maka di bulan April ini, sekitar seribu orang di Meksiko terinfeksi virus flu babi (H1N1), 60 orang diantaranya meninggal dunia. Tidak hanya itu, virus yang sama juga telah mencapai Texas dan California, dimana 8 orang positif terinfeksi.

Penularan Antar Manusia

Babi sebagai sumber flu babi memiliki keunikan. Hewan ini tidak hanya dapat terinfeksi oleh virus flu babi, tapi juga virus flu yang berasal dari unggas dan virus flu manusia. Saat virus flu dari spesies yang berbeda menginfeksi babi, virus-virus tersebut dapat saling berkombinasi (tukar menukar elemen genetik) sehingga muncul virus baru. Saat ini dikenal empat macam virus flu babi yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Tetapi yang belakangan banyak ditemukan adalah jenis H1N1.

Virus H1N1 sejatinya hanya mengenai babi, tetapi karena adanya mutasi maka virus ini berubah sifat sehingga mampu menginfeksi manusia. Parahnya lagi, tidak seperti virus flu burung (H5N1) yang tidak ditularkan dari manusia ke manusia, virus flu babi H1N1 dapat menyebar dari orang ke orang.

Penularan dari babi ke manusia terjadi karena adanya kontak dengan babi yang terinfeksi atau kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi. Sedangkan penularan dari manusia ke manusia hampir sama dengan cara penularan flu biasa, yaitu melalui batuk atau bersin. Manusia juga dapat terinfeksi karena menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus flu babi dari dari orang lain, kemudian memegang mulut atau hidungnya.

Gagal Napas

Gejala flu babi hampir sama dengan flu biasa, yaitu demam, lesu, kurang semangat, dan batuk. Selain itu juga dapat dijumpai gejala meler dari hidung, radang tenggorokan, mual, muntah, dan diare. Pada tahap lanjut, dapat dijumpai sesak napas. Kematian biasanya terjadi akibat adanya kegagalan pernapasan.

Pada babi yang terkena virus H1N1, gejala biasanya berupa peningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari hidung atau mata, bersin, susah bernapas, mata merah, dan tidak mau makan.

Pencegahan Penting

Obat flu babi sama dengan obat yang digunakan untuk flu biasa atau flu burung. CDC merekomendasikan obat antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir. Hanya saja, obat ini lebih efektif jika diberikan pada tahap dini perjalanan penyakit, saat kerusakan pada sel paru-paru belum terlalu parah.

Belum ada vaksin yang dapat melindungi manusia agar tidak terkena flu babi. Oleh karena itu, langkah pencegahan untuk membatasi penularan sangat penting. Berikut tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko penularan jika Anda sedang berada di daerah wabah flu babi :
Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin. Membuang tissue ke tempat sampah setelah digunakan.
Mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin. Tissue yang mengandung alkohol juga dapat digunakan.
Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit flu.
Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah, tidak pergi bekerja atau ke sekolah, agar tidak menginfeksi orang lain.
Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut. Virus menular lewat bagian tubuh tersebut.
Related Posts with Thumbnails